PELAJAR YANG TIDAK BIASA
( ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS)
Disability adalah keterbatasan fungsi yang
membatasi kemampuan seseorang.
Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang
yang menderita ketidakmampuan. Kondisi ini boleh jadi disebabkan oleh masyrakat
, lingkungan fisik, atau sikap orang itu sendiri (Lewis, 2002).
Para pendidik lebih sering menggunakan istilah “children with disabilities” (anak yang
menderita gangguan/ketidakmampuan) ketimbang “disabled children” (anak cacat). Tujuannya adalah memberi penekanan
pada anaknya, bukan pada cacat atau ketidakmampuannya. Ketidakmampuan dan
gangguan (disorder) dapat dikelompokkan sebagai berikut:
I.
Gangguan organ
indra (sensory)
Gangguan indra mencakup gangguan atau kerusakan penglihatan dan pendengaran.
II.
Gangguan fisik
Gangguan fisik anak antara lain adalah :
·
Gangguan
Ortopedik
Gangguan ortopedik biasanya berupa
keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di
otot, tulang, atau sendi.
·
Celebral Palsy
Celebral palsy adalah gangguan
yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah (shaking), atau bicaranya tidak jelas.
·
Gangguan
Kejang-kejang
Jenis yang paling kerap dijumpai
adalah epilepsi, gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap
sensorimotor atau kejang-kejang.
III.
Retardasi
mental
Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai
dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya dibawah 70) dan sulit
beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Retardasi mental ini disebabkan oleh
factor genetic dan kerusakan otak (Dykens, Hodapp, & Finucane, 2000). Ada 3
bentuk umum dari retardasi mental ini, antara lain :
-
Down syndrome, bentuk
retardasi yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat adanya kromosom ekstra
(kromosom ke-47).
-
Fragile X syndrome, bentuk
retardasi mental yang ditransmisikan secara gentik sebagai akibat dari kromosom
X yang tidak normal.
-
Fetal alcohol syndrome, serangkaian
ketidaknormalan, termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan wajah, yang
menimpa anak dari ibu yang suka minum minuman beralkohol selama masa kehamilan.
IV.
Gangguan bicara
dan bahasa
Gangguan bicara dan bahasa antara lain adalah sejumlah masalah problem
bicara (seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan)
dan problem bahasa (kesulitan untuk menerima informasi dan bahasa ekspresif).
·
Gangguan
artikulasi
Problem dalam melafalkan suara secara benar.
·
Gangguan suara
Gangguan dalam menghasilkan ucapan,
yakni ucapan yang keras, kencang, terlalu keras, terlalu tinggi, atau terlalu
rendah nadanya.
·
Gangguan
kefasihan
Gangguan yang biasanya disebut
“gagap”. Kondisi ini terjadi ketika ucapan anak terbata-bata, jeda panjang,
atau berulang-ulang.
·
Gangguan bahasa
Gangguan bahasa adalah kerusakan
signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak. Bahasa reseptif adalah penerimaan dan
pemahaman atas bahasa. Bahasa ekspresif berkaitan
dengan kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pikiran dan
berkomunikasi dengan orang lain.
V.
Ketidakmampuan atau
Gangguan belajar (learning disability)
Learning disability adalah ketidakmampuan dimana anak:
(1) Punya
kecerdasan normal atau normal;
(2) Kesulitan dalam
setidaknya satu mata pelajaran atau, biasanya, beberapa mata pelajaran; dan
(3) Tidak memiliki
problem atau gangguan lain, seperti retardasi mental, yang menyebabkan
kesulitan itu.
Konsep umum gangguan atau ketidakmampuan belajar mencakup problem dalam
kemampuan mendengar, berkonsentrasi, berbicara, berpikir, memori, membaca,
menulis, dan mengeja, dan /atau keterampilan sosial (Kamphaus, 2000). Salah
satunya adalah Dyslexia, adalah
kerusakan parah dalam kemampuan untuk membaca dan mengeja.
VI.
Attention deficit hyperactivity
disorder
Ketidakmampuan dimana anak secara konsisten menunjukkan satu atau lebih
ciri-ciri berikut ini:
(1) Kurang
perhatian;
(2) Hiperaktif; dan
(3) Impulsif.
VII.
Gangguan
emosional dan perilaku
Problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi,
depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan
juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional.
SUMBER:
Santrock, W.
John.(2004). Psikologi Pendidikan Edisi
Kedua. Jakarta: Prenadamedia Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar