Rabu, 28 Juni 2017

RESUME IV

PELAJAR YANG TIDAK BIASA
( ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS)

Disability adalah keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang.
Handicap  adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan. Kondisi ini boleh jadi disebabkan oleh masyrakat , lingkungan fisik, atau sikap orang itu sendiri (Lewis, 2002).
Para pendidik lebih sering menggunakan istilah “children with disabilities” (anak yang menderita gangguan/ketidakmampuan) ketimbang “disabled children” (anak cacat). Tujuannya adalah memberi penekanan pada anaknya, bukan pada cacat atau ketidakmampuannya. Ketidakmampuan dan gangguan (disorder) dapat dikelompokkan sebagai berikut:
I.        Gangguan organ indra (sensory)
Gangguan indra mencakup gangguan atau kerusakan penglihatan dan pendengaran.

II.        Gangguan fisik
Gangguan fisik anak antara lain adalah :
       ·         Gangguan Ortopedik
Gangguan ortopedik biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi.
       ·         Celebral Palsy
Celebral palsy adalah gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah (shaking), atau bicaranya tidak jelas.
       ·         Gangguan Kejang-kejang
Jenis yang paling kerap dijumpai adalah epilepsi, gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.

III.        Retardasi mental
Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya dibawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Retardasi mental ini disebabkan oleh factor genetic dan kerusakan otak (Dykens, Hodapp, & Finucane, 2000). Ada 3 bentuk umum dari retardasi mental ini, antara lain :
    -          Down syndrome, bentuk retardasi yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat adanya kromosom ekstra (kromosom ke-47).
    -          Fragile X syndrome, bentuk retardasi mental yang ditransmisikan secara gentik sebagai akibat dari kromosom X yang tidak normal.
    -          Fetal alcohol syndrome, serangkaian ketidaknormalan, termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan wajah, yang menimpa anak dari ibu yang suka minum minuman beralkohol selama masa kehamilan.

IV.        Gangguan bicara dan bahasa
Gangguan bicara dan bahasa antara lain adalah sejumlah masalah problem bicara (seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan) dan problem bahasa (kesulitan untuk menerima informasi dan bahasa ekspresif).
    ·         Gangguan artikulasi
Problem  dalam melafalkan suara secara benar.
    ·         Gangguan suara
Gangguan dalam menghasilkan ucapan, yakni ucapan yang keras, kencang, terlalu keras, terlalu tinggi, atau terlalu rendah nadanya.
    ·         Gangguan kefasihan
Gangguan yang biasanya disebut “gagap”. Kondisi ini terjadi ketika ucapan anak terbata-bata, jeda panjang, atau berulang-ulang.
    ·         Gangguan bahasa
Gangguan bahasa adalah kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak. Bahasa reseptif adalah penerimaan dan pemahaman atas bahasa. Bahasa ekspresif berkaitan dengan kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pikiran dan berkomunikasi dengan orang lain.

V.        Ketidakmampuan atau Gangguan belajar (learning disability)
Learning disability adalah ketidakmampuan dimana anak:
      (1) Punya kecerdasan normal atau normal;
      (2) Kesulitan dalam setidaknya satu mata pelajaran atau, biasanya, beberapa                mata pelajaran; dan
      (3) Tidak memiliki problem atau gangguan lain, seperti retardasi mental, yang              menyebabkan kesulitan itu.
Konsep umum gangguan atau ketidakmampuan belajar mencakup problem dalam kemampuan mendengar, berkonsentrasi, berbicara, berpikir, memori, membaca, menulis, dan mengeja, dan /atau keterampilan sosial (Kamphaus, 2000). Salah satunya adalah Dyslexia, adalah kerusakan parah dalam kemampuan untuk membaca dan mengeja.

VI.        Attention deficit hyperactivity disorder
Ketidakmampuan dimana anak secara konsisten menunjukkan satu atau lebih ciri-ciri berikut ini:
      (1) Kurang perhatian;
      (2) Hiperaktif; dan
      (3) Impulsif.

VII.        Gangguan emosional dan perilaku
Problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional.



SUMBER:
Santrock, W. John.(2004). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Prenadamedia Group.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar