Kamis, 06 April 2017

RESUME III

BAB 13
MOTIVASI, PENGAJARAN, DAN PEMBELAJARAN

MENGEKSPLORASI MOTIVASI
Apa Motivasi itu?
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku.Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.

Perspektif Tentang Motivasi
Terdapat 4 perspektif : behavioral , humanistis, kognitif, dan sosial. 
Perspektif Behavioral
Perspektif behavioral menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran,  dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat.
Perspektif Humanistis
Perspektif Humaniatis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka. Dan kualitas positif (seperti peka terhadap orang lain). Perspektif ini berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Menurut hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut 
§  Fisiologis : lapar, haus, tidur.
§  Keamanan (safety) : bertahan hidup, seperti perlindungan dari perang dan kejahatan.
§  Cinta dan rasa memiliki : keamanan (safety), kasih sayang, dan perhatian dari orang lain.
§  Harga diri : menghargai diri sendiri.
§  Aktualisasi diri : realisasi potensi diri.
Perspektif Kognitif
Menurut perspektif kognitif,  pemikiran murid akan memandu motivasi mereka.  Belakangan ini muncul minat besar pada motivasi menurut perspektif kognitif.  Minat ini berfokus pada ide-ide seperti motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka (persepsi tentang sebab-sebab kesuksesan dan kegagalan,  terutama perspesi bahwa usaha adalah faktor penting dalam prestasi),  dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif. Perspektif kognitif juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan,  perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan.
Perspektif Sosial
Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman Ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat,  keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.

MOTIVASI UNTUK MERAIH SESUATU
Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan) . Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman.  Misalnya,  murid mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Perspektif behavioral menekankan arti penting dari motivasi ekstrinsik dalam prestasi ini,  sedangkan pendekatan kognitif dan humanistis lebih menekankan pada arti penting dari motivasi intrinsik dalam prestasi.  
Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang ada mata pelajaran yang diujikan itu.

Proses Kognitif Lainnya
Atribusi. Teori Atribusi menyatakan bahwa dalam usaha mereka memahami perilaku atau kinerjanya sendiri,  orang-orang termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang mendasarinya.  Atribusi adalah sebab-sebab yang dianggap menimbulkan hasil. Beberapa hal yang kerap dianggap sebagai penyebab kesuksesan atau kegagalan adalah kemampuan,  usaha,  tingkat kesulitan dan bantuan dan kemudahan tugas/soal, keberuntungan, suasana hati, dan bantuan atau rintangan dari orang lain.
Bernard Weiner (1986,  1992)  mengidentifikasi tiga dimensi atribusi kausal: (1) lokus, apakah sebab itu bersifat eksternal atau internal bagi si aktor,  (2)  kemampuan, sejauh mana sebab-sebab itu tetap tak bisa diubah atau dapat diubah,dan (3) daya kontrol,  sejauh mana individu dapat mengontrol sebab tersebut. Misalnya,  murid mungkin memandang sikapnya sebagai muncul dari diri sendiri (berlokasi dalam diri),  stabil dan tak dapat dikontrol.

Kecemasan dan Prestasi 
Kecemasan adalah perasaan takut dan kegundahan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan. Hal ini adalah hal yang normal apabila terjadi pada seorang murid di sekolah saat ia tidak dapat mengerjakan suatu hal yang ia anggap sulit. Pastinya seseorang yang memiliki tingkat kecemasan yang berlebihan dapat menganggu kemampuannya dalam belajar sehingga dapat menurunkan prestasi seseorang untuk mencapai suatu target yang diinginkan. 

Motivasi, Hubungan dan Konteks Sosiokultural
Motif sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dikenal melalui pengalaman dengan dunia sosial.  Perhatian terhadap motif sosial muncul dari katalog kebutuhan (atau motif) yang disusun Henry Murray,  yang mencakup kebutuhan akan afiliasi atau keterhubungan,  yakni motif untuk merasa cukup terhubung dengan orang lain. Kebutuhan ini membutuhkan pembentukan,  pemeliharaan,  dan pemulihan hubungan yang akrab,  hangat,  dan personal.  Kebutuhan sosial murid direfleksikan dalam keinginan mereka untuk populer di mata teman sebaya dan kebutuhan punya satu kawan akrab atau lebih, dan keinginan untuk menarik di mata orang yang mereka sukai
Hubungan Sosial
Antara lain hubungan dengan:
  §  Orang tua
  §  Teman sebaya ( peer)
  §  Kawan
  §  Guru dan mentor
  §  Guru dan Orangtua

Murid Berprestasi Rendah dan Sulit Didekati
1. Murid yang Tidak Bersemangat
Murid jenis ini mencakup :
- Murid berprestasi rendah dengan ekspektasi kesuksesan yang rendah
- Murid dengan sindrom kegagalan
- Murid yang termotivasi untuk melindungi harga dirinya dengan menghindari kegagalan
2. Murid yang Tidak Tertarik atau Teralienasi ( Tersaing).


Sumber :
Santrock, J. W. 2004. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh: Tri Wibowo BS. Jakarta. PRENADAMEDIA GROUP.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar